TEKHNOLOGI GARIS GAWANG SEPAK BOLA DENGAN
SENSOR KAMERA MEMBANTU KERJA WASIT
WEY DELVI
STIKOM
Banyuwangi
Jl.A Yani
80 Banyuwangi
ABSTRAK
Teknologi
Garis Gawang (Goal Line Tekhnologi) atau biasa disebut GLT adalah sebuah
teknologi yang di kembangkan oleh FIFA dengan system pengamatan Sensor Kamera,
yang dihubungkan dengan jam tangan wasit dimana teknologi ini mampu membantu kinerja
wasit di lapangan saat menentukan moment GOAL atau bola sudah memasuki atau
melewati garis gawang.
Kata kunci : Garis Gawang, GLT, Sensor Kamera, Teknologi
BAB I . PENDAHULUAN
Sekarang ini sepak bola menjadi
olahraga yang semakin berkembang pesat dari segi pasar, segi industry dan
terutama dari segi tekhnologi yang digunakan. Komputer adalah salah satu jenis tekhnologi
yang sangat popular dimasa kini. Dengan semakin berkembangnya system IT maka
FIFA federasi sepak bola dunia bekerja sama dengan para ahli IT dunia
menciptakan TEKHNOLOGI GARIS GAWANG , yaitu sebuah system alat untuk lebih
membantu kinerja wasit di lapangan. Masih ingat kita pada ajang piala dunia
2010 di Afrika Selatan saat Inggris melawan Jerman saat itu goal Lampard pemain
inggris di anulir tidak goal oleh wasit padahal posisi bola sudah melewati
garis gawang. Maka dari itulah FIFA menciptakan tekhnologi ini.
BAB II . RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan masalah dalam penelitian berikut: “Bagaimana cara Tekhnologi Garis Gawang Sensor Kamera ini dapat membantu kinerja wasit dalam kejadian yang controversial ?
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan masalah dalam penelitian berikut: “Bagaimana cara Tekhnologi Garis Gawang Sensor Kamera ini dapat membantu kinerja wasit dalam kejadian yang controversial ?
BAB III . TUJUAN
Tujuan dari
penulisan jurnal ilmiah ini adalah untuk memperkenalkan kepada para pecinta
olahraga sepak bola atas keuntungan menggunakan tekhnologi Garis Gawang ini.
Membantu memperkenalkan pada wasit atas manfaat penggunaanya.
BAB IV . LANDASAN TEORI
Dalam sepak bola, teknologi garis gawang (Inggris: goal-line technology
disingkat GLT) merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menentukan
bilamana bola telah sepenuhnya melewati garis gawang dengan bantuan berbagai
perangkat elektronik dan pada saat yang sama membantu wasit dalam menyatakan sebuah gol telah
terjadi atau tidak. GLT tidak ditujukan untuk menggantikan peran wasit dan para
hakim garis, namun lebih membantu mereka dalam membuat keputusan di lapangan
pertandingan. GLT harus memberikan sebuah indikasi yang jelas mengenai apakah
bola telah sepenuhnya melewati garis gawang dan informasi ini nantinya berperan
untuk membantu wasit dalam membuat keputusan akhir.Pada 5 Juli 2012, International Football Association Board secara resmi menyetujui penggunaan teknologi garis gawang. Kedua sistem yang disetujui yakni GoalRef dan Hawk-Eye —keduanya sistem yang diuji pada pengujian tahap kedua. Pada bulan Desember 2012, FIFA mengumumkan bahwa mereka akan memperkenalkan teknologi garis gawang untuk pertama kalinya dalam sebuah pertandingan kompetitif pada Piala Dunia Antarklub FIFA 2012 di Jepang.
BAB V. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang saya pakai adalah penelitian
korelatif . Yang artinya adalah menghubungkan hasil-hasil penelitianyang
ada.Data yang saya peroleh adalah dari artikel yang ada di internet dan
informasi yang berkembang di media informasi lain seperti televisi dan Koran
atau majalah olahraga
BAB VI . PEMBAHASAN
Pengamatan
mata wasit tidaklah sempurna 100%, sehingga banyak yang menimbulkan protes bila
bola yang seharusnya masuk gawang kemudian mental lagi keluar dan menurut
pengamatan wasit bola tersebut belum masuk gawang. Kejadian seperti ini banyak
terjadi disemua ajang kompeteisi baik itu piala dunia, liga champion, dan liga
lokal, bahkan di Indonesia sendiri. Sebenarnya Teknolgi Garis Gawang sudah
diciptakan beberapa tahun yang lalu, namun Fifa secara resmi menggunakannya
pada Piala Dunia Brazil 2014. Banyak sekali yang pro dan kontra dengan
teknologi ini, ada yang mengatakan bila memanfaatkan teknolofi garis gawang
sepak bola kurang gregetnya dan tidak bisa membuat emosi penonton. Namun bagi
pemain sangat mengharapkan penggunaan teknologi ini.
Cara kerja
teknologi garis gawang
Piala Dunia Brazil 2014 merupakan
ajang piala dunia FIFA pertama yang melengkapi wasitnya dengan bantuan
teknologi untuk menentukan apakah bola melewati garis gawang. Setelah hadirnya
beberapa gol kontroversial yang menyebabkan perdebatan panjang terjadi di
beberapa tahun terakhir, FIFA akhirnya mengimplementasikan teknologi garis
gawang tersebut pada turnamen piala dunia kali ini, demikian dilaporkan Venture
Beat (22/6/2014). Setelah mempertimbangkan dan menguji beberapa perusahaan
termasuk Cairos, Hawk-Eye dan GoalRef, akhirnya FIFA memberi akses kepada
GoalControl, perusahaan asal Jerman, untuk menginstal 14 kamera kecepatan
tinggi di setiap stadion.
Masing-masing
garis gawang diawasi oleh 7 kamera yang dipasang di berbagai titik di bagian
atas stadion atau atap. Kamera-kamera tersebut mampu membidik 500 frame per
detik dan mengirimkan gambar-gambar tersebut ke komputer pengolah gambar
melalui kabel fiber optik. “Posisi bola secara terus menerus dan otomatis
dibidik dalam koordinat 3D dan indikasi apakah gol telah tercetak segera
dikonfirmasi kurang dari satu detik melalui jam tangan yang dikenakan
masing-masing wasit atau petugas pertandingan,” demikian penjelasan di situs
FIFA. Jam tangan tersebut akan bergetar dan tulisan ‘GOAL‘ berkedap kedip
sekitar sedetik setelah bola melewati garis gawang.
Salah satu
penyebab yang mendorong keputusan FIFA untuk melibatkan teknologi garis gawang
tersebut pada Piala Dunia Brazil 2014 adalah gol kontroversial yang terjadi di
pertandingan Piala Dunia 2010 antara kesebelasan Inggris dan Jerman. Saat itu,
gol dari Frank Lampard yang membobol gawang Jerman dianulir meski rekaman
jaringan TV menunjukan bola telah melintasi garis gawang sebelum memantul ke
tangan kiper Jerman. Pertandingan tersebut berakhir dengan kemenangan Jerman
4-1.
Dalam
sepak bola, teknologi garis gawang (Inggris: goal-line technology disingkat
GLT) merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menentukan bilamana bola
telah sepenuhnya melewati garis gawang dengan bantuan berbagai perangkat
elektronik dan pada saat yang sama membantu wasit dalam menyatakan sebuah gol
telah terjadi atau tidak. GLT tidak ditujukan untuk menggantikan peran wasit
dan para hakim garis, namun lebih membantu mereka dalam membuat keputusan di
lapangan pertandingan. GLT harus memberikan sebuah indikasi yang jelas mengenai
apakah bola telah sepenuhnya melewati garis gawang dan informasi ini nantinya
berperan untuk membantu wasit dalam membuat keputusan akhir.[1] Dilatarbelakangi
oleh beberapa keputusan kontroversial pada sejumlah pertandingan Liga Utama
Inggris, Piala Dunia FIFA 2010, dan Euro 2012, FIFA (yang sebelumnya menolak
penggunaan teknologi ini) melakukan pengujian terhadap beberapa kandidat
potensial untuk teknologi garis gawang. Sembilan buah sistem diuji pada tahap
awal, namun hanya dua buah sistem bertahan. Pada 5 Juli 2012, International
Football Association Board secara resmi menyetujui penggunaan teknologi garis
gawang. Kedua sistem yang disetujui yakni GoalRef dan Hawk-Eye —keduanya sistem
yang diuji pada pengujian tahap kedua. Pada bulan Desember 2012, FIFA
mengumumkan bahwa mereka akan memperkenalkan teknologi garis gawang untuk
pertama kalinya dalam sebuah pertandingan kompetitif pada Piala Dunia Antarklub
FIFA 2012 di Jepang.
BAB VII. PENUTUP
Kesimpulan
Dari semua pembahasanyang ada,dapat disimpu lkan :
Semakin berkembangnya tekhnologi akan sangat membantu dalam sebuah event olahraga sepeti sepak bola ini dalam membantu kinerja wasit ataupun perangkat pertandingan yang lain.
Dari semua pembahasanyang ada,dapat disimpu lkan :
Semakin berkembangnya tekhnologi akan sangat membantu dalam sebuah event olahraga sepeti sepak bola ini dalam membantu kinerja wasit ataupun perangkat pertandingan yang lain.
Saran
Saya ingin
memberi saran dalam penutup ini kepada pembaca :
1.
Penggunaan
Garis Gawang ini seharusnya terus dapat di gunakan di seluruh pertandingan
dunia, karena sangat membantu kinerja wasit
2.
Jangan
hanya penggemar atau pelaku sepak bola luar saja yang dapat menikmati
tekhnologi ini, tetapi persepakbolaan di Indonesia juga .
http://www.stratofm.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar