Kamis, 13 Agustus 2015

OPTIMALISASI FIREWALL PADA JARINGAN


OPTIMALISASI
FIREWALL PADA JARINGAN



JURNAL ILMIAH
EKO PRASETYO
1113101004

TAHUN AJARAN 2014/2015
SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER PGRI BANYUWANGI
                                  JL. A. YANI NO 80 BANYUWANGI  TELP(03337700669)                                 Email: stikom@stikombanyuwangi.ac.id



ABSTRAK


Jaringan komputer bukanlah sesuatu yang baru saat ini. Hampir di setiap perusahaan terdapat jaringan komputer untuk memperlancar arus informasi di dalam perusahaan tersebut. Internet yang mulai populer saat ini adalah suatu jaringan komputer raksasa yang merupakan jaringan komputer yang terhubung dan dapat saling berinteraksi. Hal ini dapat terjadi karena adanya perkembangan teknologi jaringan yang sangat pesat. Tetapi dalam beberapa hal terhubung dengan internet bisa menjadi suatu ancaman yang berbahaya, banyak serangan yang dapat terjadi baik dari dalam maupun luar seperti virus, trojan, maupun hacker. Pada akhirnya security komputer dan jaringan komputer akan memegang peranan yang penting dalam kasus ini.

Suatu konfigurasi firewall yang baik dan optimal dapat mengurangi ancaman-ancaman tersebut. Konfigurasi firewall terdapat 3 jenis diantaranya adalah screened host firewall system (single-homed bastion), screened host firewall system (Dual-homed bastion), dan screened subnet firewall. Dan juga mengkonfigurasikan firewall dengan membuka port- port yang tepat untuk melakukan hubungan koneksi ke internet, karena dengan mengkonfigurasi port-port tersebut suatu firewall dapat menyaring paket-paket data yang masuk yang sesuai dengan policy atau kebijakannya. Arsitektur firewall ini yang akan digunakan untuk mengoptimalkan suatu firewall pada jaringan.

BAB I

Pendahuluan


1.1 Latar Belakang

                Internet seringkali disebut sebagai dunia tanpa batas. Beragam informasi bisa didapat di internet dan siapapun bisa mengakses informasi tersebut. Seiring perkembangan teknologi informasi, internet tak hanya memberikan kontribusi positif bagi kehidupan tetapi juga ancaman. Ancaman lebih menakutkan justru datang dari dunia maya, mulai dari serangan virus, trojan, phishing hingga cracker yang bias mengobokobok keamanan sistem komputer.

                Terhubung ke internet ibaratnya membuka pintu komputer untuk bisa diakses oleh siapapun. Melalui pintu tersebutlah, anda dengan sangat mudah bisa menjelajahi belantara dunia maya entah itu untuk berbelanja online, membaca berita terkini, mengirim email dan lain sebagainya. Namun melalui pintu itu pulalah, hacker bisa masuk dan dengan mudah mengobokobok bahkan mengambil alih kendali system komputer. Pada banyak kesempatan, kita perlu menentukan pilihan mana yang harus dipercaya dan mana yang tidak.

                Sekalipun sesuatu itu berasal dari sumber yang terpercaya dan aman untuk dijalankan. Bisa saja Anda menerima email dari sumber terpercaya yang di dalamnya disertakan sebuah link dan mengkliknya. Namun siapa sangka jika ternyata melalui link tersebut, hacker menyelipkan program jahat untuk mematamatai komputer tanpa sepengetahuan Anda. Untuk itulah, komputer membutuhkan suatu benteng yang mampu melindungi komputer dari ancaman berbahaya di internet. Di dunia maya, benteng ini disebut dengan firewall.

                Keamanan komputer maupun jaringan komputer, terutama yang terhubung ke internet harus direncanakan dan dikoordinasikan dengan baik agar dapat melindungi sumber daya (resource) dan investasi di dalamnya. Informasi (data) dan service (pelayanan) sudah menjadi sebuah komoditi yang sangat penting. Kemampuan untuk mengakses dan menyediakan  informasi  secara  cepat  dan  akurat  menjadi  sangat  esensial  bagi suatu organisasi, baik yang berupa organisasi komersial (perusahaan), perguruan tinggi, lembaga pemerintahan, maupun individual (pribadi).


1.2 Tujuan

                Berdasarkan dari latar belakang diatas tujuan dari penelitian ini adalah agar dapat mengoptimalisasikan firewall pada jaringan sehingga dapat mengurangi ancaman- ancaman yang terdapat di dalam dunia internet dan kita menjadi merasa lebih nyaman menjelajahi dunia internet.

1.3 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam pembuatan tulisan jurnal ini adalah dengan menggunakan Literatur. Dengan metode tersebut penulis mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan pokok pembahasan pada tulisan jurnal ini.

BAB II

Landasan Teori


2.1 Jaringan Komputer

      Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Tiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.

      Sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 atau lebih komputer yang saling berhubungan diantara satu dengan yang lain, dan saling berbagi sumber daya misalnya CDROM, Printer, pertukaran file, atau memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara elektronik.

2.2 Jenis – Jenis Jaringan

      Ada 3 macam jenis jaringan, yaitu :
2.2.1           Local Area Network (LAN)
        LAN adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relative kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya tidak jauh dari sekitar 1 km persegi.


2.2.1           Metropolitan Area Network (MAN)
MAN biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar wilayah dalam satu propinsi. Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu jaringan Bank dimana beberapa kantor cabang sebuah Bank di dalam sebuah kota besar dihubungkan antara satu dengan lainnya.


2.2.1           Wide Area Network (WAN)
Wide Area Networks (WAN) adalah jaringan yang lingkupnya biasanya sudah menggunakan sarana Satelit ataupun kabel bawah laut sebagai contoh keseluruhan jaringan BANK BNI yang ada di Indonesia ataupun yang ada di Negara-negara lain.


2.3 Firewall

      Internet merupakan sebuah jaringan komputer yang sangat terbuka di dunia, konsekuensi yang harus di tanggung adalah tidak ada jaminan keamanan bagi jaringan yang terkait ke Internet. Artinya jika operator jaringan tidak hati-hati dalam menset-up sistemnya, maka kemungkinan besar jaringan yang terkait ke Internet akan dengan mudah dimasuki orang yang tidak di undang dari luar. Adalah tugas dari operator jaringan yang bersangkutan, untuk menekan resiko tersebut seminimal mungkin. Pemilihan strategi dan kecakapan administrator jaringan ini, akan sangat membedakan apakah suatu jaringan mudah ditembus atau tidak.

      Firewall merupakan alat untuk mengimplementasikan kebijakan security (security policy). Sedangkan kebijakan security, dibuat berdasarkan perimbangan antara fasilitas yang disediakan dengan implikasi security-nya. Semakin ketat kebijakan security, semakin kompleks konfigurasi layanan informasi atau semakin sedikit fasilitas yang tersedia di jaringan. Sebaliknya, dengan semakin banyak fasilitas yang tersedia atau sedemikian sederhananya konfigurasi yang diterapkan, maka semakin mudah orang orang ‘usil dari luar masuk kedalam sistem (akibat langsung dari lemahnya kebijakan security).

      Dalam dunia nyata, firewall adalah dinding yang bisa memisahkan ruangan, sehingga kebakaran pada suatu ruangan tidak menjalar ke ruangan lainnya. Tapi sebenarnya firewall di Internet lebih seperti pertahanan disekeliling benteng, yakni mempertahankan terhadap serangan dari luar. Gunanya:
2.3.1                     membatasi gerak orang yang masuk ke dalam jaringan internal
2.3.2                    membatasi gerak orang yang keluar dari jaringan internal
2.3.3                    mencegah penyerang mendekati pertahanan yang berlapis

      Jadi yang keluar masuk firewall harus acceptable. Firewall merupakan kombinasi dari router, server, dan software pelengkap yang tepat.

      Firewall merupakan suatu cara/sistem/mekanisme yang diterapkan baik terhadap hardware , software ataupun sistem itu sendiri dengan tujuan untuk melindungi, baik dengan menyaring, membatasi atau bahkan menolak suatu atau semua hubungan/kegiatan suatu segmen pada jaringan pribadi dengan jaringan luar yang bukan merupakan ruang lingkupnya. Segmen tersebut dapat merupakan sebuah workstation, server, router, atau local area network (LAN) anda.


Firewall didefinisikan sebagai sebuah komponen atau kumpulan komponen yang membatasi akses antara sebuah jaringan yang diproteksi dan internet, atau antara kumpulan-kumpulan jaringan lainnya (Building Internet Firewalls, oleh Chapman dan Zwicky). A firewall is a system or group of systems that enforces an access control policy between two networks (http://www.clark.net/pub/mjr/pubs/fwfaq/). The main purpose of a firewall system is to control access to or from a protected network. It implements a network access policy by forcing connections to pass through the firewall, where they can be  examined  and  evaluated (http://csrc.ncsl.nist.gov/nistpubs/800-10/node31.html).

2.4  Tugas – Tugas Firewall

Firewall secara umum di peruntukkan untuk melayani :
2.4.1Mesin/Komputer
Setiap mesin komputer yang terhubung langsung ke jaringan luar atau internet dan menginginkan semua yang terdapat pada komputernya terlindungi.
2.4.2Jaringan
Jaringan komputer yang terdiri lebih dari satu buah komputer dan berbagai jenis topologi jaringan yang digunakan, baik yang di miliki oleh perusahaan, organisasi dsb.

 

2.5 Karakteristik Firewall

2.5.1  Seluruh hubungan/kegiatan dari dalam ke luar , harus melewati firewall. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memblok/membatasi baik secara fisik semua akses terhadap jaringan lokal, kecuali melewati firewall. Banyak sekali bentuk jaringan yang memungkinkan.
                   2.5.2 Hanya Kegiatan yang terdaftar/dikenal yang dapat melewati/melakukan hubungan, hal ini dapat dilakukan dengan mengatur policy pada konfigurasi keamanan lokal. Banyak sekali jenis firewall yang dapat dipilih sekaligus berbagai jenis policy yang ditawarkan.
                   2.5.3 Firewall itu sendiri haruslah kebal atau relatif kuat terhadap serangan/kelemahan. Hal ini berarti penggunaan sistem yang dapat dipercaya dan dengan operating system yang relatif aman.


BAB III

Pembahasan


Untuk melakukan optimalisasi suatu firewall ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Diantaranya :

      Yang pertama kita perlu menentukan Policy atau kebijakan firewall terebut. Kerena penentuan policy atau kebijakan merupak hal yang sangat penting, baik atau buruknya sebuah firewall sangat ditentukan oleh policy atau kebijakan yang diterapkan. Penentuan kebijakan tersebut meliputi :
1.         Menentukan apa saja yang perlu dilayani. Artinya apa saja yang akan dikenai kebijakan yang akan kita buat.
2.         Menentukan individu atau kelompok-kelompok yang akan dikenai policy atau kebijakan tersebut.
3.         Menentukan layanan-layanan yang dibuthkan oleh tiap-tiap individu atau kelompok yang menggunakan jaringan.
4.         Berdasarkan setiap layanan yang digunakan oleh individu atau kelompok tersebut akan ditentukan bagaimanan konfigurasi terbaik yang akan membuatnya semakin nyaman.
5.         Menerapkan semua policy atau kebijakan tersebut.

      Berikutnya dapat menganalisis daftar port-port yang digunakan oleh berbagai protocol dan membuka port-port tersebut kedalam firewall dan port-port terebut harus tepat. Server web biasanya diidentifikasikan melalui port 80, FTP (File Transfer Protocol) melalui port 21, SSH melaui port 22. Port ini menunjukan port mana yang harus dibuka di sisi server web. Pada PC port-port yang perlu dibuka adalah untuk membuat koneksi keluar, settingan untuk itu biasanya telah dilakukan oleh firewall secara otomatis ketika ketika kita menjalankan sebuah program yang memerlukan koneksi ke internet. Ketika kita telah mengetahui port-port mana saja yang dibutuhkan oleh program buka port-port tersebut kedalam firewall.

Pada dasarnya, semakin banyak port yang terbuka pada firewall maka semakin tidak aman PC tersebut,  terutama pada file dan printer-sharing di  bawah  Windows.   Hacker

sering menemukan dan memanfaatkan titik-titik kelemahan yang ada. Jika kita sedang menggunakan notebook yang terhubung ke hotspot umum tutup port-port yang terbuka. Firewall modern akan secara otomatis mengenali jaringan dan mengkonfigurasi diri sendiri seseuai dengan situasi. Kebanyakan firewall masa kini menawarkan fungsi setting otomatis untuk file dan printer-sharing. Pada firewall lain seperti XP-firewall harus setiap kali dikonfugurasi secara manual. Untuk mengaktifkan file dan printer-sharing, buka port TCP 139 dan 445 serta port UDP 137 dan 138 untuk data masuk. Selain itu kita perlu mengijinkan permintaan echo ICMP.

Apabila kita terkoneksi ke internet melalui sebuah router ada baiknya jika mengkonfigurasi router tersebut. Settingan router yang perlu dirubah adalah fungsi Port Forwarding yang harus diaktifkan, karena pada kebanyakan router suatu fungsi Port Forwarding biasanya telah dimatikan secara default. Dengan konfigurasi yang tepat, router akan menolak paket IP dengan pengirim palsu.

      Pengoptimalisasian firewall yang berikutnya adalah menentukan konfigurasi suatu firewall dengan tepat. Ada beberapa konfigurasi firewall :

1.       Dual-homed host


Dual homed host bisa menjadi router, namun untuk menjadi firewall lalu lalu-lintas IP dalam arsitektur ini benar-benar di-blok. Jadi kalau ada paket yang mau keluar masuk, harus lewat proxy.

2.       Screened Host


Menggunakan bastion host yang diletakkan dalam intranet, dan seluruh komunikasi keluar masuk harus melalui proxy pada bastion dan kemudian melalui screening router. Bastion host merupakan sistem/bagian yang dianggap tempat terkuat dalam sistem keamanan jaringan oleh administrator.atau dapat di sebut bagian terdepan yang dianggap paling kuat dalam menahan serangan, sehingga menjadi bagian terpenting dalam pengamanan jaringan, biasanya merupakan komponen firewall atau bagian terluar sistem publik.

Sekilas terlihat bahwa dual-homed architecture lebih aman, tetapi dalam prakteknya banyak kegagalan sistem yang memungkinkan paket lewat dari satu sisi ke sisi lainnya dalam dual homed architecture. Jadi alasan utama menggunakan screened host architecture adalah karena router lebih mudah diamankan ketimbang sebuah komputer/host. Kejelekan utama kedua-duanya adalah mereka memiliki single point of failure’.

3.       Screened Subnet


Alasan mengapa Bastion host sering menjadi target serangan. Karena idenya adalah kalau bastion host berhasil dibobol, jangan sampai penyerang masuk ke dalam jaringan internal. Oleh karena itu bastion host diletakkan di perimeter network. Untuk membobol jaringan, hacker harus menyerang exterior router dan interior router. Ada juga yang memiliki perimeter berlapis, dimana syaratnya agar efektif adalah sistem pertahan tiap lapis harus berbeda-beda.

Perimeter network yaitu kalau ada orang yang berhasil menembus ke exterior router dan bastion, maka sang penyerang hanya bisa melihat paket yang berkeliaran di perimeter network saja. Jadi lalu-lintas komunikasi pada jaringan internal (yang relatif sensitif) tidak dapat dilihat oleh penyerang dari perimeter network.
               
Bastion host Bertindak sebagai titik masuk koneksi dari luar, termasuk SMTP, FTP dan DNS. Sedangkan untuk melakukan koneksi dari client ke server di Internet dapat dilakukan dengan 2 cara:
Mengizinkan router-router agar klien bisa berhubungan dengan server Internet secara langsung.
Menggunakan proxy server pada bastion.


Interior router melindungi internal network dari Internet dan perimeter network. Sebaiknya lalu-lintas  yang  diizinkan  antara bastion dengan  client,  hanyalah yang penting-penting saja. Misalnya hubungan SMTP antara bastion dengan mail server internal. Perhatikan komputer server internal apa saja yang terhubung dengan bastion, karena itulah yang akan menjadi target serangan jika bastion berhasil dihancurkan oleh hacker.


Exterior router pada prakteknya mengizinkan banyak paket keluar, dan hanya sedikit memfilter paket masuk. Namun, biasanya untuk screening network internal, settingnya sama antara internal dan external router. Tugas utama external router adalah untuk memblok paket yang memiliki alamat yang palsu dari luar (karena berusaha menyamar dengan alamat IP salah satu host dalam internal network). Karena pasti dari Internet. Kenapa tidak di internal router? Karena masih bisa dari perimeter net yang sedikit lebih trusted.

BAB IV

Kesimpulan


Suatu keamanan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam dunia internet baik keamanan komputer maupun keamanan jaringan yang banyak dipenuhi dengan berbagai ancaman baik dari dalam maupun dari luar, dan firewall merupakan solusi untuk dapat mengatasi keamanan tersebut. Dengan suatu konfigurasi yang tepat pada firewall maka kemungkinan untuk mengamankan suatu data atau komputer pada jaringan menjadi jauh lebih aman.

Konfigrasi suatu firewall yang pertama adalah penentuan policy atau kebijakan firewall tersebut tentang apa saja yang akan dikenai kebijakan tersebut, siapa saja yang akan dikenai kebijakan tersebut dan layanan-layanan yang dibutuhkan tiap individu tersebut. Kemudian menentukan port-port yang digunakan oleh berbagai protokol dan membuka port-port tersebut kedalam firewall, dan juga membuka port yang digunakan untuk file sharing dan request ping. Selanjutnya adalah menentukan suatu konfigurasi yang tepat dan sesuai dengan keadaan jaringannya. Screened subnet merupakan konfigurasi yang paling tinggi tingkat keamanannya, karena pada konfigurasi ini digunakan 2 buah paket filtering router, sehingga jaringan local menjadi tidak terlihat (invisible) dan tidak dapat mengkonstruksi routing langsung ke internet atau dengan kata lain internet menjadi invisible karena router luar yang akan melayani hubungan antara internet dan bastion host, namum bukan berarti jaringan local tidak dapat melakukan koneksi ke internet.

Dengan konfigurasi tersebut memungkinkan firewall kita dapat menigkatkan keamanan yang jauh lebih baik dari ancaman-ancaman internet. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa jaringan kita tetap dapat diserang oleh hacker yang serangannya sangat terarah. Namun lebih baik sedikit terlindungi daripada tidak sama sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar