JURNAL
ILMIAH
PROGRAM BANTU
AJAR AKSARA JAWA BERBASIS MULTIMEDIA
Teguh Santoso
1112100887
DOSEN
Drs. Agus Riyono
PROGRAM STUDI TEKNIK
INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI ILMU
KOMPUTER PGRI
BANYUWANGI
2015
Aksara
Jawa merupakan salah satu
peninggalan budaya yang tak ternilai harganya. Dalam upaya ikut menjaga
peninggalan budaya, suatu media pembelajaran tentang aksara Jawa saya munculkan
dengan memanfaatkan teknologi komputer berbentuk media program Bantu ajar atu
multimedia interaktif. Aplikasi yang mungkin akan saya pergunakan adalah Adobe
Flash CS3. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah merencanakan,
membuat dan menguji perangkat lunak berupa multimedia interaktif untuk
pembelajaran aksara Jawa dengan Adobe Flash CS3 . Sasaran dari pengguna media
pembelajaran ini adalah kalangan umum namun saya khususkan untuk siswa usia
Sekolah Dasar(SD) agar lebih sadar dan menghargai peninggalan bersejarah salah
satunya yaitu aksara jawa.
Tujuan
dari pembuatan media pembelajaran ini adalah untuk membantu pembelajaran aksara
Jawa dengan pokok bahasan sejarah aksara Jawa, aksara murda, aksara swara,
aksara rekan, angka Jawa, tanda baca serta evaluasi yang dikembangkan dengan
Adobe Flash CS3.
Media
pembelajaran aksara Jawa dapat memberikan konstribusi bagi dunia pendidikan,
khususnya pemanfaatan teknologi bagi pendidikan. Selain itu aplikasi juga
memberikan konstribusi dalam upaya pelestarian aksara Jawa berbentuk teknologi
multimedia.
Kata
kunci : Aksara jawa, multimedia, Adobe
Flash CS3.
1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi
sekarang ini terjadi dengan sangat pesat, baik teknologi informasi maupun
teknologi komunikasi. Akan sangat berguna jika perkembangan teknologi yang
sedang berjalan, di imbangi dengan
perkembangan dalam dunia pendidikan. Dimana pendidikan memanfaatkan
perkembangan teknologi tersebut dengan efektif, tidak menutup kemungkinan kalau
pendidikan akan lebih maju jika menggunakan teknologi yamg semakin maju
sekarang ini. Salah satunya adalah pembelajaran dengan multimedia.
Dewasa
ini perkembangan teknologi semakin mengambil andil dalam perkembangan siswa
(remaja khususnya), yang semakin memungkinkan mereka berkembang dengan bebas
dalam kondisi negara yang sedang mengalami krisis idealisme
kenegaraan/identitas kenegaraan karena terus menerus diinvasi oleh tradisi dari
negara-negara maju lain yang dianggap lebih baik dari negara sendiri, keadaan
ini semakin mendorong mereka lebih mencintai perkembangan dari negara lain yang
mereka anggap sebagai panutan dari pada mencintai peniggalan di negeri sendiri
yang sebenarnya tidak ternilai harganya. Mereka terlalu terbawa dengan
lingkungan yang kadang tidak mencerminkan sikap menghargai peninggalan masa
lalu, dan mengabaikannya begitu saja. Beberapa
ilmu pendidikan berstandart kurikulum nasional dianggap lebih penting dalam perkembangan
setiap siswa, sehingga kadang mengesampingkan pendidikan berbasis lokal atau
yang biasa disebut muatan lokal dan salah satunya adalah aksara jawa.
Aksara
jawa sebenarnya memiliki nilai historis dan nilai pendidikan yang sangat tinggi
dibanding dengan muatan lokal lain yang terkadang lebih berbasis kepada
perkembangan teknologi yang ada, seperti elektro. Karena Aksara jawa adalah
salah satu peninggalan sejarah yang seharusnya juga memiliki nilai kenegara’an tersendiri dan layak
untuk dijaga.
2. Pengertian
Multimedia
Multimedia diambil dari kata multi dan
media. Multi berarti banyak
dan media berarti media atau
perantara. Multimedia adalah gabungan dari beberapa unsur yaitu teks, grafik,
suara, video dan animasi yang
menghasilkan presentasi yang menakjubkan. Multimedia juga mempunyai komunikasi
interaktif yang tinggi. Bagi pengguna komputer multimedia dapat diartikan
sebagai informasi komputer yang dapat disajikan melalui audio atau video, teks,
grafik dan animasi. Disini
dapat digambarkan bahwa multimedia adalah suatu kombinasi data atau media untuk menyampaikan
suatu informasi sehingga informasi itu tersaji.
2.1 Karakteristik
Multimedia
Sebagai
salah satu komponen sistem pembelajaran, pemilihan dan penggunaan multimedia
pembelajaran harus memperhatikan karakteristik komponen lain, seperti : tujuan,
materi, strategi dan juga evaluasi pembelajaran. Karakteristik multimedia
pembelajaran adalah :
·
Memiliki lebih dari satu media
yang konvergen, misalnya
menggabungkan unsur audio dan visual.
·
Bersifat interaktif, dalam
pengertian memiliki kemampuan
untuk mengakomodasi respon pengguna.
·
Bersifat mandiri, dalam
pengertian memberi kemudahan dan
kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna
bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain.
2.2 Aksara Jawa
Aksara Jawa yang dalam hal ini adalah Hanacaraka (dikenal juga dengan
nama Carakan) adalah aksara turunan dengan lebih menarik. aksara
Brahmi yang digunakan atau pernah digunakan untuk penulisan naskah-naskah
berbahasa Jawa, Makasar, Madura, Melayu, Sunda, Bali, dan Sasak.
Bentuk Hanacaraka yang sekarang dipakai sudah tetap sejak masa
Kesultanan Mataram (abad ke-17) tetapi bentuk cetaknya baru muncul pada abad
ke-19.
Aksara
ini adalah modifikasi dari aksara Kawi dan merupakan abugida. Hal ini bisa dilihat dengan struktur
masing-masing huruf yang paling tidak mewakili dua buah huruf (aksara) dalam
huruf latin. Sebagai contoh aksara Ha yang mewakili dua huruf yakni H dan A,
dan merupakan satu suku kata yang utuh bila dibandingkan dengan kata yang mewakili dua huruf, yakni N
dan A, dan merupakan satu suku kata yang utuh bila dibandingkan dengan kata “nabi”. Dengan demiki
penyingkatan cacah huruf dalam suatu penulisan
kata apabila dibandingkan dengan penulisan aksara Latin. Penulisan
Aksara Jawa Pada bentuknya yang asli, aksara Jawa Hanacaraka ditulis menggantung
(di bawah garis), seperti aksara Hindi. Namun
pada pengajaran modern menuliskannya di
atas garis. Aksara Hanacaraka memiliki 20
huruf dasar, 20 huruf pasangan yang berfungsi
menutup bunyi vokal, 8 huruf “utama” (aksara
murda,Prosesadainti berpasangan),
8 pasangan huruf utama, lima
aksara swara (huruf vokal depan), lima
aksara rekan dan lima pasangannya, beberapa
sandhangan sebagai pengatur vokal,
beberapa huruf khusus, beberapa tanda
baca, dan beberapa tanda pengatur tata
penulisan (pada).
2.3 Metode
Pendekatan
Ada
beberapa metodelogi yang bisa diterapkan dalam proses pendekatan pada Siswa
yang digunakan untuk pencarian data, dan setiap metodelogi mengandung unsur
yang berasal dari disiplin ilmu psikologi dan teknik komputer serta terdapat
beberapa teknik pengguna’anyangberbeda.Teknik pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode Contextual
Inquiry.
3. Metode
Pengumpulan Data
Metode
pengumpulan data akan dilakukan secara bertahap, sesuai dengan metode yang
diaplikasikan pada penyusunan laporan ini, yaitu :
1.
Pengamatan/perencanaan
2.
Pembuatan desain awal
- Uji coba kepada obyek
dalam hal ini(siswa kelas
5 Madrasah Nurul Islam Kelir 1).
3.1 Desain Menu
Adapun desain alur menu yang terdapat dalam
program Bantu Aksara Jawa berbasis multimedia ini adalah sebagai berikut
berikut :
Menu
|
Menu
Pilihan
|
Keluar
|
||
|
3.6 Use Case Diagram
Dalam proses perancangan desain program bantu ajar ini
pengguna dalam
hal ini objek adalah siswa bertugas sebagai
user , disini user dapat menjalankan program dan memasuki menu-menu didalam
program seperti yang digambarkan dalam use case dibawah ini.
Masuk
|
Sejarah
|
|
4. Tampilan intro
dan Menu Utama
Pada saat akan menjalankan aplikasi ini, secara
otomatis pengguna akan langsung diarahkan ke menu tampilan ini terlebih dahulu.
Tampilan ini hanya menampilkan sebuah animasi dan juga terdapat 1 button untuk
menuju kemenu selanjutnya.
4.1. Menu Pilihan
Pada
Tampilan Menu Pilihan ini terdapat terdapat 6 Button pilihan. Dan
masing-masing Button diberi Action Script yang akan memanggil
tampilan sesuai dengan judul Button yang dipilih.
4.2. Tampilan
Menu Aksara
Pada
bagian menu Aksara ini terdapat urutan menu lanjutan untuk menuju ke menu-menu
pembelajaran aksara jawa yaitu Aksara Carakan, Swara, Murda, Wilangan,
Pasangan, Sandangan, Rekan, termasuk juga menu Contoh Penulisan. Masing-masing
menu aksara diwakili dengan button-button tersendiri.
4.3 Tampilan Menu
Aksara Carakan
Pada
menu Aksara Carakan terdapat sekitar 20 huruf aksara carakan. Masing-masing
buttton memiliki bentuk yang sama dengan penjelasan dan suara yang
berbeda-beda. Tujuannya adalah untuk mempermudah para siswa untuk menjalankan
aplikasi pembelajaran ini.
4.4 Tampilan Menu
Aksara Swara
Pada
menu Aksara Swara terdapat 5 huruf aksara swara. Masing-masing buttton memiliki
bentuk yang sama dengan penjelasan dan suara yang berbeda-beda. Tujuannya
adalah untuk mempermudah para siswa untuk menjalankan aplikasi pembelajaran
ini.
4.5 Tampilan Menu
Aksara Murda
Pada
menu Aksara Murda terdapat 8 huruf aksara swara. Masing-masing buttton memiliki
bentuk yang sama dengan penjelasan dan suara yang berbeda-beda. Tujuannya
adalah untuk mempermudah para siswa untuk menjalankan aplikasi pembelajaran
ini.
4.6 Tampilan Menu
Aksara Wilangan
Pada
menu Wilangan terdapat 10 aksara Wilangan. Masing-masing buttton memiliki
bentuk yang sama dengan penjelasan dan suara yang berbeda-beda. Tujuannya
adalah untuk mempermudah para siswa untuk menjalankan aplikasi pembelajaran
ini.
4.7 Tampilan Menu
Aksara Pasangan
Pada
menu Aksara Pasangan terdapat 20 Aksara Pasangan. Masing-masing buttton
memiliki bentuk yang sama dengan penjelasan dan suara yang berbeda-beda.
Tujuannya adalah untuk mempermudah para siswa untuk menjalankan aplikasi
pembelajaran ini.
4.8 Tampilan Menu
Aksara Sandangan
Pada
menu Aksara Pasangan terdapat 20 Aksara Pasangan. Masing-masing buttton
memiliki bentuk yang sama dengan penjelasan dan suara yang berbeda-beda.
Tujuannya adalah untuk mempermudah para siswa untuk menjalankan aplikasi
pembelajaran ini.
4.9 Tampilan Menu
Aksara Rekan
Dokumentasi
uji coba Aplikasi
5.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dari bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1.
Penggunaan aplikasi media pembelajaran berbasis multimedia
ini sangat cocok sebagai
media pembelajaran untuk siswa sekolah
dasar.
2.
Penyampaian menggunakan
animasi akan lebih mempermudah anak-anak dalam memahami proses belajar mengajar.
3.
Penyampaian kepada
anak-anak akan lebih mudah dan menarik karena tampilan menggunakan animasi yang
disertai suara untuk mempermudah proses belajar.
6.
Saran
Materi
yang dimuat dalam aplikasi pembelajaran ini masih banyak memiliki kelemahan dan
penyampaian materi masihlah kurang lengkap. Maka dari itu penulis mengharapkan
agar aplikasi pembelajaran ini ada suatu pengembangan dan pembaharuan materi
yang lebih baik lagi sesuai standart kurikulum siswa sekolah dasar.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Komputer, Bunafit (2008), 50
Kreasi Efek dan Animasi Teks dengan Flash CS 3. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo
[2] Permana,
Budi (2008), Adobe Photoshop CS3. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
[3] Gunarsa,
Singgih D. (2008), Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Jakarta:
PT BPK Gunung Mulia
[4]2011.
Membuat animasi disertai action script
http://www.pusatvideotutorial.com/
membuat-animasi-disertai-action- script.html
(Diakses pada tanggal 24 desember 2013)
[5]
2010. Referense pustaka sejarah http://www.budayaindo.com/sejarah /kerajaan-mataram.html (Diakses pada tanggal 23 november 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar