Rabu, 12 Agustus 2015

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI DAN ABSORPTIVE CAPACITY TERHADAP PERILAKU SHARING KNOWLEDGE




ARTIKEL



Oleh :
ELDY SATRIYA WIBAWA
1112100875









PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER PGRI
BANYUWANGI



ABSTRAK

Pengaruh Teknologi Informasi dan Absorptive Capacity Terhadap Perilaku Sharing Knowledge

(Suatu Studi Pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten)



Keberhasilan perusahaan dapat dicapai melalui pemilihan strategi-strategi yang tepat, diantaranya melalui kemampuan perusahaan dalam memberikan respon terhadap perkembangan teknologi dan juga melalui kemampuan perusahaan dalam mengembangkan kapasitas penyerapan untuk dapat melakukan pembagian pengetahuan secara efektif dalam pengelolaan aset pengetahuan yang mereka miliki. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis melakukan pengujian terhadap faktor yang menjadikan teknologi informasi dan absorptive capacity ini sebagai pendorong terjadinya proses sharing knowledge.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan teknologi informasi dan absorptive capacity serta pengaruh teknologi informasi dan absorptive capacity terhadap perilaku sharing knowledge baik secara parsial maupun simultan pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan metode survey. Analisis data statistik menggunakan statistik non parametris dengan menggunakan rank spearman, uji t, uji F dan koefisien determinasi.


Dalam penelitian ini penulis menyebar 25 kuesioner tapi hanya 21 yang kembali. Dengan hasil kuesioner tersebut penulis dapat menyimpulkan bagaimana teknologi informasi, absorptive capacity dan sharing knowledge dari para karyawan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
Dari hasil penelitian tersebut didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh teknologi informasi dan absorptive capacity terhadap perilaku sharing knowledge secara parsial maupun simultan. Besarnya pengaruh teknologi informasi terhadap perilaku sharing knowledge yaitu sebesar 75,86% dan absorptive capacity terhadap perilaku sharing knowledge yaitu sebesar 48,58%, sedangkan besarnya pengaruh secara simultan (bersama-sama) yaitu sebesar 82,45% dan sisanya sebesar 17,6% dipengaruhi variabel-variabel lain yang tidak diteliti.


Kata Kunci      :     Teknologi     Informasi,      Absorptive      Capacity,     dan     Sharing Knowledge.



1.        Pendahuluan
Menghadapi era globalisasi saat ini, terjadi berbagai perubahan hampir di seluruh aspek kehidupan. Beberapa waktu yang lalu hampir seluruh negara di dunia juga mengalami krisis financial (krisis keuangan) dimana baik di negara maju maupun negara berkembang mengalami kesulitan di bidang perekonomian. Begitu juga pada aspek perekonomian di negara Indonesia, dengan adanya krisis ekonomi membawa dampak persaingan dunia bisnis yang semakin ketat. Perusahaan yang merupakan suatu entitas ekonomi yang didirikan untuk menyediakan barang maupun jasa yang diperlukan masyarakat dituntut pula untuk dapat menghadapi ketatnya persaingan tersebut.
Selain dengan adanya dukungan dari teknologi informasi terdapat pula salah satu kunci lainnya dari sharing knowledge yakni absorptive capacity. Dalam Theory of Absorptive Capacity, absorptive capacity (daya serap) seseorang merupakan kemampuan untuk mengakui nilai baru, informasi eksternal, mengasimilasi, dan menerapkannya untuk tujuan komersial sangat penting untuk kemampuan inovatif.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis merasa tertarik untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan perilaku sharing knowledge tersebut, namun penulis tidak mengambil seluruh variabel dari penelitian yang dilakukan oleh Eliada Herwiyanti untuk diteliti kembali dengan pertimbangan bahwa penulis hanya memilih variabel yang dianggap lebih berkaitan dengan personality dari para karyawan itu sendiri. Adapun judul penelitian yang diambil oleh penulis adalah :



Pengaruh Teknologi Informasi dan Absorptive Capacity Terhadap Perilaku Sharing Knowledge”. (Suatu Studi Pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten)
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk mendeskrippsikan adakah pengaruh teknologi informasi dan Absorptive Capacity Terhadap Perilaku Sharing Knowledge.




2.        Metode Penelitian
Berdasarkan variabel yang diteliti maka dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dan verifikatif, dimana penelitian ini berupaya untuk mendeskripsikan dan juga menginterpretasikan pengaruh antara variabel-variabel yang akan ditelaah hubungannya serta tujuannya untuk menyajikan gambaran secara terstruktur, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar variabel yang diteliti.
Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai keadaan maupun situasi, atau berbagai variabel yang timbul dimasyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi untuk kemudian mengangkat karakter atau gambaran tentang kondisi, keadaan, situasi, ataupun variabel tersebut ke permukaan. Sedangkan penelitian verifikatif bertujuan untuk memprediksi dan menjelaskan hubungan atau pengaruh dari satu variabel ke variabel lainnya.
Berdasarkan jenis penelitian di atas yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode survey.





3.        Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Hasil penelitian ini diperoleh dari jawaban kuesioner yang disebarkan 21 responden pada bagian akuntansi dan bagian teknologi informasi (IT) di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Untuk mengetahui hasil penelitian ini, maka penulis akan mengolah hasil jawaban responden menjadi sebuah data. Untuk lebih jelasnya, penulis akan menyajikan hasil penelitian mengenai sharing knowledge yang diturunkan kedalam dimensi Knowledge Donating dan Knowledge Collecting karyawan pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten dengan hasil sebagai berikut :
1.     Knowledge Donating
Untuk mengetahui hasil jawaban responden mengenai sharing knowledge karyawan dengan dimensi knowledge donating pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang diturunkan dalam indikator-indikator sebagai berikut :
Kemampuan memberikan pengetahuan tacit di bagian yang sama
Kemampuan memberikan pengetahuan explicit di bagian yang sama
Kemampuan memberikan pengetahuan tacit di bagian yang berbeda
2.    Knowledge Collecting
Untuk mengetahui hasil jawaban responden mengenai sharing knowledge karyawan dengan dimensi knowledge collecting pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang diturunkan dalam indikator-indikator sebagai berikut :
Kemampuan mengumpulkan pengetahuan tacit di bagian yang sama
Kemampuan mengumpulkan pengetahuan explicit di bagian yang sama
Kemampuan mengumpulkan pengetahuan tacit di bagian yang berbeda

Kemampuan mengumpulkan pengetahuan explicit di bagian yang berbeda
Berdasarkan indikator di atas, dapat diketahui bahwa hasil jawaban responden mengenai sharing knowledge dilihat dari dimensi knowledge collecting pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, sebagian besar menjawab “Sangat Setuju” dengan presentase 41,90% sedangkan yang menjawab “Setuju” sebesar 41,90%, dan sebesar 18,10% yang menjawab “Ragu-ragu”. Hal ini menunjukkan bahwa di perusahaan para karyawan di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten telah dapat saling berkonsultasi untuk mengkomunikasikan modal intelektual yang dimiliki, selain itu para karyawan juga telah mampu mengumpulkan pengetahuan (tacit dan explicit) seperti pengalaman kerja, gagasan, keahlian, dan juga informasi kontekstual yang mereka miliki terhadap rekan kerjanya yang lain pada saat mereka melakukan aktivitas komunikasi tersebut.




4.        Penutup

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh teknologi informasi dan absorptive capacity     terhadap           perilaku            sharing knowledge, penulis      dapat menyimpulkan bahwa teknologi informasi dan absorptive capacity berpengaruh secara baik dan positif terhadap perilaku sharing knowledge. Dimana dengan adanya perilaku sharing knowledge tersebut akan mempengaruhi perkembangan perusahaan kearah yang lebih baik lagi. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari pernyataan-pernyataan berikut ini :
1.        Pelaksanaan teknologi informasi di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa barat dan Banten telah dijalankan dengan baik, hal ini didukung oleh indikator penelitian yaitu kemanfaatan (menjadikan pekerjaan lebih mudah/makes job easier, bermanfaat/usefull, dan juga menambah produktivitas/increase productivity) dan efektivitas (mempertinggi efektivitas/enchance effectiveness dan mengembangkan kinerja pekerjaan/improve the job performance).
2.        Pelaksanaan absorptive capacity pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa barat dan Banten telah mampu dilaksanakan dan terapkan dengan baik, hal ini didukung oleh indikator penelitian yaitu Potential Absorptive Capacity/Potensi Serap Kapasitas (acquisition/akuisisi kemampuan dan assimilation/asimilasi kemampuan) dan Realized Absorptive  Capacity/Daya Serap   Realisasi (transformation/transformasi  kemampuan      danexploitation/eksploitasi kemampuan).
3.        Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh dari teknologi informasi dan absorptive capacity terhadap perilaku sharing knowledge pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa barat dan Banten baik secara parsial mauupun simultan. Besarnya pengaruh
 teknologi informasi terhadap perilaku sharing knowledge yaitu sebesar 75,8% dan absorptive capacity terhadap perilaku sharing knowledge 48,58%, sedangkan besarnya pengaruh teknologi informasi dan absorptive capacity secara simultan (bersama-sama) yaitu sebesar 82,4% dan sisanya sebesar 17,6% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan oleh penulis dalam penelitian ini, misalnya seperti extrinsic motivation, channel richness, budaya dan iklim organisasi, dan lain-lain


RUJUKAN :
Andrawina,  L.  and  Govindaraju.  2008.  Knowledge  Sharing  Capability  Absorptive Capacity, and Innovation an Empirical Study of Indonesia’s Information and Computer Technology Industries


Tidak ada komentar:

Posting Komentar