MENGANALISA PENGEMBANGAN SISTEM BASIS
DATA PRESENSI
PERKULIAHAN DENGAN KARTU MAHASISWA
BER-BARCODE
JURNAL
ILMIAH
DISUSUN OLEH : Arga Anggi Prasetiawan
NIM :
1113101071
TAHUN
AJARAN 2014/2015
SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER PGRI BANYUWANGI
JL. A. YANI NO 80 BANYUWANGI TELP (03337700669)
ABSTRAK
Perhitungan tingkat kehadiran adalah sangat penting, karena
salah satu indikator kredibilitas seseorang dapat dilihat dari tingkat
kehadirannya. Seperti misalnya dalam kegiatan di suatu universitas, data
tentang tingkat kehadiran seorang mahasiswa dalam sebuah perkuliahan menjadi
sangat penting karena sebagai salah satu komponen dalam penilaian. Sistem
presensi manual yang ada dirasa kurang efektif. Oleh karena itu, pada
penelitian ini dihadirkan rancangan sistem presensi menggunakan kode batang
(barcode) sebagai input data presensinya. Sistem presensi ini didukung tiga
komponen utama, yaitu barcode yang terdapat
pada kartu tanda mahasiswa (KTM), barcode CCD scanner seri
CD-108E dan komputer. Pengelolaan absensi menggunakan sistem ini memungkinkan adanya
optimalisasi fungsi KTM. Sistem presensi ini telah diuji dengan beberapa KTM
melalui berbagai variasi jarak dan posisi barcode terhadap barcode scanner.
Hasil pengujian didapatkan posisi ideal pembacaan barcode terhadap barcode
scanner yaitu pada jarak 2 cm dengan tingkat akurasi 100% dan pada sudut 90
derajat tingkat akurasinya 100%
Kata
kunci: barcode, basisdata, MySQL, PHP
BAB
I
1.
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam
suatu instansi kehadiran sangatlah penting, karena kredibilitas seseorang
dilihat dari rajin tidaknya orang tersebut. Terlebih dalam kegiatan di suatu
universitas, data tentang kehadiran seorang mahasiswa dalam sebuah perkuliahan
menjadi sangat penting karena terdapat dosen yang memperhitungkan jumlah
kehadiran sebagai salah satu komponen dalam
penilaian.
Pada sistem pencatatan manual mahasiswa yang hadir akan
membubuhkan tanda
tangan
pada daftar kehadiran atau presensi pada setiap perkuliahan yang diikutinya.
Keadaan
ini
memungkinkan dan berpeluang terjadinya kecurangan dimana seorang mahasiswa
dapat
meminta
temannya membubuhkan tandangan padahal yang bersangkutan tidak hadir. Disamping
itu bila dipandang dari segi waktu, sistem manual ini juga kurang efisien
karena
lamanya
pengedaran lembar hadir terutama bila kelas dengan jumlah mahasiswa yang
banyak. Kelemahan lain yaitu data presensi akan mudah rusak atau hilang.
Berdasarkan pada
masalah ini telah dirancang sebuah pengembangan sistem basis data presensi
perkuliahan dengan kartu mahasiswa berbarcode. Sebagaimana sistem barcode telah
dipakai secara luas dalam berbagai bidang aplikasi digunakan untuk meningkatkan
kecepatan dan akurasi data masukan komputer [1]. Sistem yang dikembangkan pada
penelitian ini berfungsi untuk melakukan pendataan terhadap mahasiswa yang
hadir. Pembacaan barcode pada penelitian ini menggunakan barcode scanner seri
CD-108E CCD. Beberapa peneliti lain telah melakukan pembacaan barcode
menggunakan kamera digital atau web cam [1-2].
1.2 Tujuan
Tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.4.1. Untuk merancang dan menguji sistem basis data
presensi perkuliahan dengan kartu mahasiswa berbarcode.
1.4.2. Untuk memudahkan system presensi
perkuliahan.
1.4.3. Mengurangi kecurangan dalam
pencatatan presensi
1.3 Manfaat
1.3.1. Pencatatan presensi
mahasiswa akan lebih mudah dan cepat.
1.3.2. Kecurangan presensi mahasiswa akan berkurang.
1.3.3. Pencatatan presensi akan lebih efektive
1.4 Identifikasi
Masalah
Permasalahan yang akan terjadi pada skripsi yang penulis
kerjakan diantaranya:
1.4.1
Adanya
kecurangan pada sistem pencatatan manual mahasiswa yang hadir.
1.4.2
System
pencatatan manual kurang efisien karena akan memakan waktu lama bila jumlah mahasiswa banyak.
1.4.3
Data
presensi akan mudah rusak atau hilang
1.5 Batasan
Masalah
Luasnya
suatu bahasan mengenai system basis data maka pada penulisan ini, penulis hanya
membahas:
1.3.1
Perancangan
system data base presensi mahasiswa menggunakan fasilitas system basis data.
BAB
II
2. PEMBAHASAN
2.1
Perancangan Hardware
2.1.1
Perancangan
sistem merupakan suatu langkah untuk membangun kebutuhan sistem presensi yang
akan di bangun berkaitan dengan fungsi dan fasilitas.
Gambar
1. Diagram Blok Sistem Presensi Keseluruhan
Gambar 1 di atas merupakan diagram
blok rancangan sistem yang dapat dijelaskan
sebagai berikut:
2.1.1.1 Kartu tanda mahasiswa berbarcode
disiapkan sebagai entry dari presensi perkuliahan.
2.1.1.2 Scanner barcode menerjemahkan kode
barcode dari KTM untuk selanjutnya dikirim ke program.
2.1.1.3
Kode
dari barcode yang telah diterjemahkan oleh scanner barcode yang berbe ntuk teks
Full - ASCII diproses oleh program yang selanjutnya akan disimpan di dalam
database.
2.2
Perancangan
Software
2.2.1 Software untuk proses presensi pada perkuliahan
direpresentasikan oleh diagram blok yang dapat dilihat pada Gambar 2 berikut
ini.
Gambar 2. Alur Input Data oleh
Administrasi
2.2.1.1.
Alur input data pada Gambar 2 di atas, dapat dijelaskan bahwa :
2.2.1.1.1. masing-masing data dapat dimasukan pada satu
database dengan tabel yang berbeda-beda, sesuai dengan jenis data yang
dimasukkan.
2.2.1.1.2. Mekanisme untuk memasukan data baru dapat
dilakukan oleh administrator.
2.2.2. Diagram Flowchart Pengisian Data Kehadiran
Gambar 3. Diagram Flowchart Pengisian
Data Kehadiran
2.2.2.1.
Fungsi utama dalam perancangan diagram Flowchart pengisian data kehadiran Gambar
3 oleh pengampu adalah menyimpan data presensi mahasiswa yang telah melakukan
presensi. Ketika sistem dijalankan akan ada pilihan login bagi user maupun
admin. Sebagai user pada sistem ini adalah dosen yang mengampu tiap-tiap
matakuliah. User memasukkan keyword lalu system membaca keyword yang masuk dan
menginisialisasi kata kunci yang ada, jika kata kunci (Keyword) sesuai maka
sistem akan melakukan pengambilan database yang dibutuhkan dan menampilkannya.
User memilih matakuliah yang akan diisi dalam kegiatan perkuliahan, lalu
tiap-tiap mahasiswa yang masuk kelas untuk mengikuti kuliah melakukan input data absensi dengan cara menunjukan kartu
mahasiswanya ke scanner barcode, tetapi jika input absensi menggunakan barcode gagal
bisa melakukan input secara manual menggunakan keyboard. Apabila kegiatan
kuliah telah selesai maka data presensi siap untuk disimpan didalam database.
2.2.2.2.
Salah satu tugas administrator adalah mencetak arsip yang dibutuhkan, yaitu
data presensi mahasiswa. Untuk mencetak data tersebut, dibutuhkan beberapa
urutan tingkatan sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 4. Pertama administrator
harus melakukan login untuk masuk ke dalam sistem. Apabila user id dan password
sesuai maka sistem akan membaca data mata kuliah dan sesi. Apabila password
tidak sesuai maka sistem akan membawa administrator ke halaman login kembali.
2.2.2.3.
Data mata kuliah dan data sesi yang telah dibaca kemudian digunakan untuk
membaca data peserta yang berisikan tentang kehadiran mahasiswa dan juga data
mahasiswa yang berisikan nama mahasiswa. Data tersebut kemudian ditampilkan
dalam bentuk tampilan cetak yang kemudian dapat dicetak oleh administrator
sebagai arsip manual.
2.2.3. Alur Membuat
Laporan Kehadiran oleh Administrator
Gambar 4. Alur Membuat Laporan
Kehadiran oleh Administrator
2.2 Perancangan Diagram Konteks
Diagram
konteks digunakan untuk menggambarkan kondisi sistem yang ada baik input maupun
output serta menyertakan terminator yang terlibat dalam penggunaan sistem.
Diagram konteks sistem presensi perkuliahan dengan barcode pada kartu tanda
mahasiswa, ditunjukkan pada Gambar 5. Pihak yang terkait dalam sistem ini
adalah Admin dan User.
Dalam
sistem ini peran administrator adalah sebagai pengelola yang bertugas meng
update (menambah, mengedit, menghapus)
dan memasukkan data-data yang digunakan dalam sistem ini. User sebagai pihak
yang melakukan proses presensi mahasiswa yang mengikuti kegiatan perkuliahan
Gambar 5. Diagram Konteks Sistem Presensi
2.2 Perancangan DFD ( Data Flow Diagram
)
Data Flow Diagram (DFD) adalah
merupakan diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan aliran
data secara logis dari sistem. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu
sistem yang telah atau baru dikembangkan secara logika, tanpa mempertimbangkan
lingkungan fisik tempat data tersebut mengalir atau lingkungan fisik tempat
data tersebut disimpan.
DFD merupakan alat yang digunakan
pada metodologi pengembangan yang terstruktur. DFD merupakan alat yang cukup
populer saat ini, karena dapat menggambarkan arus data dalam sistem dengan
struktur yang jelas. DFD juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik.
Untuk merinci alur sistem aplikasi
diturunkan menjadi Data Flow Diagram level 0 seperti terlihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Data
Flow Diagram
Dari Data Flow
Diagram level 0 diperoleh 5 buah proses yang berfungsi sebagai berikut:
2.2.1 Admin
memasukkan dan menyimpan data-data mahasiswa (proses 1), seperti nama mahasiswa
dan nomer induk mahasiswa yang selanjutnya akan disimpan pada tabel mahasiswa.
2.2.2 Admin
memasukkan dan menyimpan beberapa data-data Dosen (proses 2), seperti nama
dosen dan nomer induk pegawai dosen yang selanjutnya akan disimpan pada tabel
dosen.
2.2.3 Admin
memasukkan dan menyimpan beberapa data-data sesi (proses 3), seperti hari mata
kuliah, pengampu dan jumlah sesi perkuliahan yang selanjutnya akan disimpan
pada tabel sesi.
2.2.4 Admin memasukkan dan menyimpan beberapa
data-data mata kuliah (proses 4), seperti nomer mata kulia h, na ma mata kulia
h da n SKS mata k ulia h ya ng selanjutnya akan disimpan pada tabel mata
kuliah.
2.2.5 User
memasukkan data kehadiran mahasiswa pada tabel peserta (proses 5)
2.3 Perancangan Basis Data ( Database )
Database adalah kumpulan file-file yang saling berelasi.
Relasi tersebut bisa ditunjukkan dengan kunci tiap file yang ada, satu database
menunjukkan suatu kumpulan data yang dipakai dalam satu lingkup. Merancang
databasemerupakan suatu hal yang sangat penting. Kesulitan utama merancang
database adalah bagaimana merancang database sehingga database sesuai keperluan
masa kini dan masa yang akan datang. Perancangan, model konseptual perlu
dilakukan di samping perancangan model fhisik. Pada perancangan konseptual akan
menunjukkan entity dan relasinya berdasarkan proses yang diinginkan. Database
yang ada dalam aplikasi ini diimplementasikan menggunakan DBMS MySQL.
2.2 Relasi Antar Tabel
Relasi antar tabel adalah hubungan antara
beberapa tabel yang datanya sangat berhubungan, dengan adanya relasi ini maka
data dapat dimanajemen dengan sangat mudah dan tertata. Penggunaan relasi dalam
sistem ini dilaksanakan pada saat script PHP membaca dan mengolah data yang ada
dalam database. Script PHP mampu melaksanakan korelasi antar tabel hanya
berdasarkan data tabel yang dibaca dari tiap-tiap tabel. Tipe field tidak
mempengaruhi penggunaan relasi ini karena relasi dijalankan setelah data dibaca
oleh script PHP. berikut adalah bentuk relasi yang digunakan dalam sistem
presensi.
Gambar 7. Relasi
antar tabel yang ada di dalam database presensi
Dari relasi
database di atas dapat dijelaskan, sebagai berikut:
2.2.1 Untuk
satu dosen diperkirakan mengampu banyak mata kuliah, akan tetapi dalam satu
mata kuliah tentu saja hanya akan diampu oleh satu dosen, bentuk relasi ini
adalah one to many.
2.2.2 Untuk satu sesi perkuliahan diperkirakan akan
diisi oleh banyak mahasiswa, dan tiap tiap mahasiswa juga dimungkinkan untuk
mengambil beberapa sesi perkuliahan, bentuk relasi ini adalah many to many.
Pada
satu mata kuliah diperkirakan akan memiliki banyak jadwal, akan tetapi dalam
satu jadwal hanya akan diisi oleh satu mata kuliah. Dengan demikian bentuk relasi
ini adalah one to many
2.7.
Pembacaan
Kode barcode
Proses
penterjemahan kode barcode oleh barcode scanner yaitu barcode ditunjukan ke
scanner untuk diterjemahkan. Sebagaimana tujuan utama dibangunnya sistem
presensi ini adalah proses input data presensi dengan menggunakan kode barcode
yang terdapat pada masing-masing kartu tanda mahasiswa dimana kode-kode barcode
tersebut apabila diterjemahkan hasilnya adalah NIM dari mahasiswa yang
bersangkutan. Adapun proses input datanya yaitu, barcode yang terdapat pada masing-masing
kartu tanda mahasiswa ditunjukan ke Barcode Scanner, lalu Barcode Scanner
menerjemahkan kode barcode untuk selanjutnya dikirim ke sistem. Kode dari
barcode yang telah diterjemahkan oleh Barcode Scanner yang berbentuk teks
full-ASCII diproses oleh program yang selanjutnya akan disimpan di dalam
database.
Dari
pengujian dapat disimpulkan bahwa Barcode yang terdapat pada kartu tanda
mahasiswa bisa digunakan sebagai input data presensi sistem presensi yang telah
dibangun. Adapun kegagalan input data dikarenakan barcode pada kartu mahasiswa
rusak sehingga tidak terbaca oleh scanner. Contoh pembacaan Barcode yang
digunakan sistem presensi ini adalah jenis barcode satu dimensi tipe 128,
seperti yang terlihat pada Gambar 8, sedangkan untuk penterjemahkan kode-kode
barcode menggunakan barcode scanner seri CD-108E CCD ( CCD Scanner ). Kode dari
barcode yang telah diterjemahkan oleh Barcode Scanner berbentuk teks
full-ASCII, sama seperti keluaran dari keyboard.
Gambar 8. BarcodeSatu Dimensi Tipe 128.
Gambar 9.Hasil Terjemahan Kode Barcode di Notepad
Kode barcode pada Gambar 8, apabila di
terjemahkan oleh scanner dan hasil terjemahannya ditampilkan di notepad maka
akan berupa text number seperti terlihat pada Gambar 9.
2.7. Pembacaan KTM Mahasiswa Menggunakan
Barcode
Tujuan utama dari pembuatan sistem
presensi ini adalah input data presensinya menggunakan gunakan barcode pada
kartu mahasiswa. Setelah pembuatan sistem ini selesai, dilakukan pengujian
sistem. Dalam pengujian sistem presensi ini, digunakan barcode scanner seri
CD-108E CCD ( CCD Scanner ) dan kartu tanda mahasiswa ber-barcode.
Gambar
10. Hasil Pembacaan Kode Barcode dengan NIM 05022007
Proses penterjemahan kode barcode oleh
barcode scanner yaitu barcode ditunjukkan ke scanner untuk diterjemahkan. Pada
masing-masing kartu tanda mahasiswa dengan kode-kode Barcode tertentu apabila
diterjemahkan hasilnya adalah NIM dari mahasiswa yang bersangkutan. Adapun
proses input datanya yaitu, barcode yang terdapat pada masing-masing kartu
tanda mahasiswa ditunjukan ke Barcode Scanner, lalu Barcode Scanner
menerjemahkan kode barcode untuk selanjutnya dikirim ke sistem. Kode dari
barcode yang telah diterjemahkan oleh Barcode Scanner ya ng berbe ntuk teks full-ASCII
diproses oleh program yang selanjutnya akan disimpan di dalam database.
Misalkan data dengan nama Zainal dan NIM 05022007 digunakan sebagai input data
presensi. Maka hasil dari pembacaan kode barcodebisa dilihat pada Gambar 10.
2.7. Posisi ideal pembacaan barcode
Pengujian sistem telah dilakukan
berdasarkan jarak dan sudut pada saat pembacaan barcode untuk mendapatkan
posisi terbaik pembacaan barcode terhadap Barcode Scanner. Hasil sebagaimana
ditunjukkan pada Tabel 1. Dari tabel 1 diatas diperoleh hasil pembacaan yang
optimal yaitu untuk jarak 2cm dan sudut 90 derajat.
Tabel
1. Hasil Pengujian Variasi Jarak antara Barcode Scanner dengan KTM.
BAB
III
PENUTUP
3.1
SIMPULAN
Sistem
presensi perkuliahan dengan barcode pada kartu tanda mahasiswa telah berhasil
dibangun dengan barcode pada kartu mahasiswa yang dapat digunakan sebagai input
data presensi. Hal ini menjadikan fungsi kartu mahasiswa dapat lebih maksimal
dengan memanfaatkan barcode yang terdapat pada kartu mahasiswa yang sejauh ini
masih belum difungsikan. Hasil pengujian sistem ini diperoleh hasil yang
optimal yaitu untuk jarak 2 cm dan sudut 90 derajat. Sistem ini dapat
dikembangkan dengan menggunakan perangkat berupa multiplekser barcode scanner
yang dihubungkan langsung ke server agar lebih effisien dari segi biaya
sehingga tidak perlu satu ruangan menggunakan satu unit komputer. Selain itu
sistem ini juga dapat dilengkapi sistem penilaian,sehingga tidak hanya dapat
digunakan untuk mengelola data presensi saja, tapi juga mengelola data nilai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar